A. UNSUR-UNSUR DESAIN GRAFIS DAN PRINSIPNYA
Terdapat unsur-unsur yang harus dipahami oleh desainer grafis agar dapat menghasilkan komposisi desain yang estetik, harmonis, komunikatif dan menyenangkan untuk dinikmati andiens. Unsur-unsur tersebut di antaranya. garis (line). ilustrasi (ilustration), tipografi (typograf), warna (color), gelap terang (value), tekstur (texture), dan ruang.
Sebagai seorang desainer kita dapat mempelajari pembelajaran tentang tata letak dalam desain grafis. Tata letak adalah seni penyusunan element konten yang terdapat pada desain, salah satu penggunaan tata letak dalam desain adalah menempatkan gambar dan teks dengan rapi dan presisi namun tetap memiliki sisi desain yang sempurna. Keterampilan menata letak desain grafis umumnya digunakan dalam media cetak seperti majalah, buku, koran, tabloid, dan sebagainya.
1. Garis
Gambar 1.2 Garis dalam tata letak desain grafis Sumber: http://www.abdanynwa.com/2016/12/desain-grafis.html
Garis merupakan titik yang bergerak akan membentuk garis. Garis mempunyai panjang tanpa lebar yang mempunyai kedudukan dan arah. Garis merupakan sisi atau batas dari suatu benda, masa, warna, bidang, maupun ruang.
a. Unsur penting garis
Garis merupakan unsur penting dalam desain yang mempunyai arti dan melambangkan sesuatu. Kadang kita menjumpai garis tidak mengungkapkan gagasan sebagaimana yang kita kehendaki. Hal ini dikarenakan oleh masalah ilusi optik yang tidak terkendali yang memengaruhi reka objek, seperti:
1) Garis horisontal lebih mudah dipirsa dari pada garis vertikal, begitu juga garis diagonal ke arah kanan lebih mudah dipirsa daripada garis diagonal ke arah kiri, karena disebabkan arah mata yang secara alamiah bergerak mendatar selama merekam garis yang terlihat sepintas.
2) Garis yang mengarah tunggal dalam pirsa mata cenderung memperpanjang arah tersebut garis, karena disebabkan oleh pandang rekam mata. 3) Hadirnya kedekatan antargaris membuat kesan tebal/berat pada
garis, hal ini disebabkan oleh terpadunya efek sinar getaran
pandang pada pada tiap garis. b. Macam-macam garis
Berikut ini merupakan macam dalam tata letak: macam garis yang digunakan.
1) Garis Linier (garis nyata) Garis yang dihasilkan melalui goresan tangan manusia, bisa berwujud tapi tidak berbentuk. Berikut merupakan jenis-jenis garis.
linier:
a) Garis geometrik; yaitu garis yang dibuat goresan tangan manusia dengan menggunakan alat bantu, seperti penggaris, jangka, atau sejenisnya yang menggambarkan sifat tepat, jelas,
dan pasti. b) Garis kaligrafis; yaitu garis yang dibuat goresan tangan manusia
tanpa menggunakan alat bantu yang sifatnya spontan, bebas, berkombinasi, dan berkarakter mandiri (mempribadi).
2) Garis Semu
Garis yang timbul dari kesan yang kita tangkap. Garis yang secara nyata sebenarnya dilihat tidak ada, namun kehadirannya atau keadaannya bisa dirasakan dengan perasaan hati.
a) Garis struktural; kesan garis yang kita tangkap dari batasan antara bentuk dengan ruang, antara bidang dengan bidang lain, atau pemisahan antara warna.
b) Garis pengikat; kesan garis yang kita tangkap antaralur perpindahan suatu masa dari unsur ke unsur lain. Garis ini bisa kita ditangkap melalui perasaan dalam hati yang terjadi adanya pengulangan atau pergerakan yang cepat suatu objek.
c. Penerapan garis
Dalam penerapannya, grafis komunikasi garis dapat diartikan sesuai dengan gejala yang ada atau terjadi adanya suatu kejadian yang ada dalam kehidupan di sekeliling kita Tampilnya berbagai garis, misalnya garis vertikal, horisontal, diagonal, lengkung, zigzag, dan lain-lain yang kesemuanya membuahkan arti sesuai kejadian kehidupan yang ada, sebagai contoh beberapa garis pada gerakan katak melompat seakan-akan terdapat garis pengikat.
Gambar 1.3 Gerakan katak Sumber: dokumen penulis
2. Ilustrasi
Gambar 1.4 Ilustrasi yang menjelaskan sebuah produk Sumber: http://saveasbrand.com/inspirasi-desain-iklan-poster-kosmetik-yang bagus/inspirasi-desain-iklan-poster-kosmetik-yang-bagus-dan-menarik-sunsilk/
Ilustrasi berasal dan bahasa latin "llustrate" yang berarti menjelaskan. Jadi gambar ilustrasi merupakan unsur tata letak dua dimensi yang bertujuan untuk memperjelas suatu maksud atau pesan. Untuk membuat sebuah illustrasi kita dapat menggunakan beberapa teknik seperti drawing, lukisan, fotografi, atau teknik gambar yang menekankan hubungan subjek dengan teks yang dimaksud.
a Tujuan dan fungsi illustrasi Tujuan ilustrasi adalah menerangkan atau menghiasi suatu cerita, tulisan, puisi, atau informasi tertulis lainnya. Sehingga dapat diharapkan dengan bantuan visual, sebuah teks dapat lebih mudah dicerna oleh pembaca.
Apabila ditinjau dari fungsi, ilustrasi mempunyai beberapa fungsi yaitu: 1) Ilustrasi sebagai komunikasi
Ilustrasi berfungsi sebagai penarik pandang (eyecather) atau blick vanger. Oleh karena itu ilustrasi harus benar-benar menarik namun tidak boleh berbelok arah, maksudnya fungsi ilustrasi hanya sebagai penarik pandang saja.
2) Illustrasi berfungsi deskriptif Ilustrasi berfungsi deskriptif, yaitu menggantikan uraian tentang
sesuatu secara verbal dan naratif menggunakan kalimat yang panjang. Uraian verbal dan naratif tersebut memerlukan ruang yang cukup banyak dan kurang efektif karena menyita perhatian pembaca pada bagian tersebut. 3) Ilustrasi berfungsi ekspresif
Ilustrasi berfungsi ekspresif menyatakan suatu maksud, gagasan,
perasaan, situasi atau konsep yang abstrak menjadi nyata sehingga
mudah untuk dipahami. 4) Ilustrasi berfungsi analitis
Ilustrasi berfungsi analitis, dapat menunjukkan rincian bagian demi bagian dari suatu benda, sistem atau proses secara detail.
b. Jenis-jenis ilustrasi Ilustrasi berkaitan dengan sebuah penggambaran yang dipakai pada sebuah desain, sehingga berdasarkan image yang digunakan ilustrasi dibedakan menjadi beberapa macam seperti berikut: 1) Ilustrasi bitmap
Bitmap merupakan ilustrasi yang dibentuk oleh susunan raster/ pixel/ titik koordinat dalam suatu grid. Untuk itu, semakin banyak jumlah titik yang membentuk suatu grafis bitmap berarti semakin tinggi tingkat kerapatannya.
2) Illustrasi vektor
Vektor merupakan ilustrasi yang terbentuk dari serangkaian instruksi secara matematis yang terdiri dari bentuk, garis, dan bagian lain yang saling berhubungan.
Tipografi merupakan unsur tata letak yang berfungsi untuk menyampaikan pesan tertentu dan menciptakan kesan tertentu, sehingga susunan tata letak dapat terlihat menarik serta pesan yang disampaikan juga bisa diterima dengan jelas bagi yang melihatnya. Dari artinya "Typography" (tipografi) adalah suatu ilmu dalam memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia.
a. Unsur-unsur tipografi
Tipografi dalam fungsinya sebagai unsur tata letak secara umum berupa teks yang terdiri atas beberapa bagian, yaitu : 1) Judul (headline)
Judul (headline) dalam sebuah komposisi tata letak merupakan bagian yang terpenting utama untuk menarik perhatian dan merupakan hal yang pertama kali dibaca. Judul berperan sebagai pembuka yang akan mengarahkan pembaca untuk lebih jauh mengetahui informasi atau isi pesan yang ada di dalamnya.
2) Sub Judul (ubheadline)
Sub judul (subheadline) merupakan kelanjutan dan judul yang berfungsi menjelaskan makna atau arti pada judul, karena judul
biasanya cukup singkat maka perlu adanya penjelasan sedikit lebih panjang yang saling mendukung dengan judulnya
3) Naskah (bodycopy) Naskah adalah kalimat yang berisi informasi yang lebih
mendetail dan mendalam sesuai dengan tema pada judul, berfungsi kepada pembaca sehingga pembaca
untuk memberikan dapat menganalisa isi pesan, menentukan sikap dan tindak lanjut terhadap pesan yang disampaikan.
4) Logotipe (logotype) Logo yang berupa teks/huruf disebut logotype. Logo sebagai identitas produk atau instansi dibuat sederhana dan komunikatif yang merupakan manifestasi dan seluruh filosofi sebuah produk
perusahaan.
b. Kejelasan bentuk huruf dan keterbacaan Kejelasan bentuk huruf (legibility) adalah tingkat kemudahan mata
mengenali suatu karakter / rupa huruf / tulisan tanpa harus bersusah payah. Hal ini ditentukan oleh : 1) Kerumitan desain huruf, seperti penggunaan kait, kontras goresan,
dan sebagainya.
2) Penggunaan warna.
3) Frekuensi pengamat menemui huruf tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
c. Daya tarik tipografi
Tugas pembuat tipografi tidak hanya menginformasikan berita saja, tetapi juga merayu pembaca untuk memperhatikannya setelah itu membacanya. Agar tipografi tepat sasaran, maka memerlukan empat hal, sebagai berikut :
1) Tipografi harus mudah dibaca orang. 2) Dalam sepintas, pembaca sudah dapat menyerap isi pesan yang
akan disampaikan.
3) Tipografi harus membangkitkan perhatian dari seluruh pesan yang
disampaikan.
4) Tipografi disusun sedemikian rupa agar pembaca cepat bereaksi sesuai dengan cara yang diinginkan pembaca.
d. Gaya tipografi (huruf) Coretan huruf memiliki empat jenis, yaitu coretan ke arah vertikal, horisontal, diagonal, serta lingkaran. Keempat jenis ini didasari dari arah tulisan (huruf) dan dominasi pandangan mata terhadap posisi ketebalan huruf.
e. Variasi huruf
Variasi huruf memberikan desainer untuk mengekspresikan membedakan, dan memberikan tekanan pada bagian-bagian tertentu pada teks, selain itu variasi huruf juga dapat memberi pemanis dan
emphasis pada sebuah teks berita yang ditampilkan pada cetakan.
f. Penataan huruf
Berhasil atau tidaknya suatu komunikasi visual dapat disebabkan pula oleh pengaturan huruf dalam teks. Kurang sesuainya pengaturan teks akan tampak kurang harmonis dan kelihatan kurang sempurna. sehingga pembaca enggan membacanya.
4. Warna
Warna adalah salah satu dari yang menghasilkan daya tarik visual, dan kenyataannya warna lebih mempunyai daya tarik pada emosi daripada akal. Daya tarik warna yang ditimbulkan oleh sutu mutu cahaya yang dipantulkan oleh suatu objek ke mata. Warna merupakan unsur seni dan desain yang pertama kali orang tertarik, karena indera kita lebih cepat dan mudah melihatnya.
a. Pengelompokan warna
Berikut ini merupakan pengelompokan warna. 1) Warna berdasarkan pengelompokan
Berdasarkan teori pengelompokan warna dapat dikelompokkan ke warna dingin dan warna panas.
a) Warna dingin atau komposisi warna yang sejuk, dan kalem. Warna dingin mengarah ke warna hijau dan biru, yang memberi kesan tenggelam, berat, gelap, sempit, dan padat,
b) Warna panas atau komposisi warna yang menyolok mata dan memiliki kesan keras. Jenis warna ini sering digunakan untuk tanda lalu lintas sebagai tanda peringatan bahaya. Kesan lain terhadap warna ini adalah memberi kesan timbul, luas, bangkit, dan ceria.
2) Warna berdasarkan pigmen
Dalam warna pigmen, kita mengenal dua kelompok warna, yaitu
warna primer, warna sekunder dan warna tertier.
a) Warna primer adalah warna pokok, yaitu jenis warna merah.
kuning, dan biru.
b) Warna sekunder merupakan pencampuran warna primer, antara lain warna jingga (pencampuran warna merah dengan warna kuning), warna hijau (pencampuran warna biru dengan warna kuning), warna ungu (pencampuran warna merah dengan wama biru).
c) Warna tertier merupakan hasil pencampuran warna primer dengan sekunder. 3) Warna berdasarkan skema
Yellow
complementary
Grange
Blue
Red
Purple
Gambar 1.7 Lingkaran warna
Apabila
memperhatikan
skema
warna
di
atas
dapat
dikelompokkan menjadi dua skema wama, yaitu Analoggus dan
Komplementer.
a) Kelompok wama analogus merupakan kelompok berdampingan dalam lingkaran warna, misalnya warna kuning ke arah hijau yang didampingi warna kuning kehijau-hijauan. Bila dalam penciptaan desain grafis menggunakan kelompok warna ini akan memberi kesan harmoni, selaras, karena dalam susunan atau tatanan warna lebih mudah. b) Adapun kelompok warna Komplementer merupakan kelompok warna yang
warna yang bertentangan yang memberi kesan kontras. Dalam lingkaran warna tempatnya saling berhadapan, misalnya warna merah dengan warna hijau, warna jingga dengan warna biru, dan sebagainya. Dalam grafis komunikasi warna ini digunakan untuk menonjolkan salah satu objek yang diutamakan.
b. Susunan warna selaras
Warna selaras merupakan pengaturan penggunaan warna yang hampir sama atau banyak warna yang sama/ senada (monokhromatik) pada suatu bidang. Kesan yang terasa tampak tenang, lembut, halus, dan harmonis karena pengaturan warna yang hampir sama yang diatur berdekatan.
Pengaturan sangat ritmis yang sangat berdekatan tanpa terasa mata terarah pada suatu gerakan urutan warna dari tua kemuda atau sebaliknya. Kerapian dan keseriusan kerapian sangat diperhatikan yang memberikan kesan mahal. Agar tidak membosankan, perpaduan warna ini sering dipadukan warna yang cerah sebagai aksen yang memberikan kesan hidup.
Dalam penerapan karya grafis komunikasi sering diarahkan ke faktor spikologis perempuan yang lembut, halus, kalem, teratur, dan bijaksana, atau bayi yang penuh kelembutan. Jenis warna ini sering dipergunakan kemasan kosmetik yang penuh kelembutan dan romantis.
c. Susunan warna kontras
Warna kontras merupakan warna yang saling berhadapan pada lingkaran warna. Bila jenis warna ini ditampilkan terasa sangat keras dan membosankan, karena mempunyai kekuatan penglihatan yang tajam.
5. Gelap-Terang
Gelap terang adalah unsur yang dibuat untuk memberikan kesan tiga dimensi pada sebuah bidang gambar. Gelap terang merupakan intensitas cahaya. Jadi semakin besar intensitas cahaya yang didapat maka akan semakin terang, sedangkan jika intensitas cahaya yang didapat kecil maka akan semakin gelap.
Gelap terang berfungsi untuk menampilkan kesan kedalaman, membuat efek benda tiga dimensi, dan untuk memperjelas kontras. Dengan adanya unsur gelap terang sebuah gambar akan terlihat lebih dramatis sehingga dapat menambah kesan bagi yang melihatnya. Gelap terang dalam karya desain grafis dapat diciptakan dengan pengaturan intensitas warna, dapat pula diciptakan dengan menggunakan efek khusus.
Fungsi gelap terang adalah sebagai berikut:
a. Memberikan nilai ekspresi, misalnya untuk menampilkan kesan dramatis pada lukisan, seperti pada tema peperangan dengan ungkapan gelap terang.
b. Memberikan nilai emosi, misalnya cahaya yang membus jendela kaca patri yang menimbulkan suasana khidmat pada interior masjid atau gereja.
c. Memberikan kesan trimatra atau plastis pada benda yang diterpa oleh cahaya seperti pada bangunan dan benda. Dalam hal ini gelap terang (cahaya) dapat memperkuat sifat benda trimatra.
6. Tekstur
contohnya.html
Tekstur merupakan permukaan suatu barang/benda. Keindahan suatu barang/ benda tidak hanya ditentukan oleh keindahan bentuk atau warna saja, tetapi juga tekstur.
Tekstur dapat memberikan keunikan tersendiri dalam menggambar. Tekstur dapat disebabkan karena media kertas, kanvas dan media tradisional sejenisnya yang memang sudah memiliki tekstur pada permukaannya sehingga membawa dampak pada hasil karya yang lebih artistik.
Tekstur bila dilihat dari karakter dan dari hasil pembuatannya dapat dikelompokkan menjadi empat jenis, yaitu: a. Tekstur alam, merupakan tekstur yang ada pada benda-benda di alam sekitar kita.
b. Tekstur masinal, yaitu tekstur yang dihasilkan melalui mesin, seperti kain, kertas gosok dan lain-lain. e Tekstur komputer, yaitu tekstur yang dihasilkan melalui fasilitas
teknologi komputer. d. Tekstur buatan, merupakan tektur yang dihasilkan melalui goresan tangan manusia. Tekstur bisa dibuat dengan berbagai cara maupun teknik, seperti pengolahan bidang dengan menggunakan elemen huruf (tipografi) sebagai perwakilan tekstur yang ditata rapi ke arah garis, Pengaturan suatu bidang, pemusatan perhatian, komposisi, maupun efek tekstur akan menghasilkan karya yang optimal.
7. Ruang
Ruang tidak bisa dipisahkan dengan kehidupan manusia secara psikologis maupun dimensional. Ruang dalam grafis komunikasi dapat dirasakan adanya kesan dua dimensi atau tiga dimensi, melalui tampilan penggabungan beberapa garis dan hasil dari penggabungan beberapa bidang positif atau negatis.
Ruang dapat dirasakan adanya lorong, memberi kesan jarak jauh atau dekat, dalam atau dangkal, tinggi atau rendah, terbuka atau tertutup. Dalam grafis komunikasi pengaturan ruang sangat diperlukan, apakah antara huruf (tipografi), ilustrasi (gambar), atau elemen yang lain dalam suatu bentuk media.
Terdapat beberapa macam ruang yang digunakan dalam tata letak DASAR DESAIN GRAFIS Kelas X desain grafis yaitu: ruang alamiah, ruang yang diciptakan dan ruang yang
disengaja. a. Ruang alamiah
Ruang alamiah terdapat di alam yang dibatasi oleh
benda alam dan
karena pengaruh cahaya seperti pada pemandangan alam.
b. Ruang yang diciptakan Ruang yang diciptakan secara dengan sengaja diciptakan untuk
memenuhi kebutuhan desain grafis.
c. Ruang yang disengaja
Ruang yang disengaja timbul karena penempatan berbagai warna, jarak gelap terang dan teks.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar